Sumber : http://www.bicaramuslim.com
The source is from indonesian website tapi telah sy alih bahasakan dalam versi bahasa melayu. Wah2..sepertinya sy sudah expert dalam bahasa indonesia ya. Hehe, mcm terer plak yer..xdela..original source hanye menggunakan bhs indonesia yg senang2 aje. So ia memudahkan lg process alih bhs. Lgpun for knowledge sharing..ape salahnye kn..:) 0-8 Minggu
Pada masa awal, seorang bayi akan mendengarkan dan mencuba mengikuti suara yang didengarnya. Sebenarnya tidak hanya itu, sejak lahir ia sudah belajar mengamati dan mengikuti gerak tubuh serta ekspresi wajah orang yang dilihatnya dari jarak tertentu. Meskipun masih bayi, seorang anak akan mampu memahami dan merasakan adanya komunikasi dua arah dengan memberikan respon lewat gerak tubuh dan suara. Sejak dua minggu pertama, ia sudah mulai terlibat dengan percakapan, dan pada minggu ke-6 ia akan mengenali suara ibu, dan pada usia 8 minggu, ia mulai mampu memberikan respon terhadap suara yang dikenalinya.
Tindakan yang patut diambil;
1. Semakin ibu bapa menstimulasi anaknya dengan cara mengajaknya bercakap-cakap dan menunjukkan sikap yang mendorong munculnya respon dari si anak, maka si anak akan semakin tertarik untuk belajar bicara. Tidak hanya itu, kualiti percakapan dan bicaranya juga akan lebih baik. Jadi, teruslah mengajak anak Anda bercakap-cakap sejak hari pertama kelahirannya.
2. Jalinlah komunikasi dengan dihiasi oleh senyuman Anda, pelukan, dan perhatian. Dengan demikian anak Anda akan termotivasi untuk berusaha memberikan responnya.
3. Tunjukkanlah selalu kasih sayang melalui peluk-cium, dan kehangatan yang boleh dirasakan melalui intonasi suara Anda. Dengan demikian, Anda menstimulasi terjalinnya ikatan emosi yang erat antara Anda dengan anak Anda sekaligus membesarkan hatinya.
4. Selama menjalin komunikasi dengan anak Anda, jangan lupa untuk melakukan ekspresi mata secara intensif kerana dari pandangan mata tersebutlah si anak dapat merasakan perhatian, kasih sayang, cinta, dan pengertian. Jika sedang bicara, tataplah matanya dan jangan membelakangi dia.
5. Jika anak Anda menangis, jangan didiamkan saja. Selama ini banyak keliru, bahawa jika bayi menangis sebaiknya didiamkan saja supaya bayi anda tidak terlalu manja. Padahal, satu-satunya cara seorang bayi baru lahir untuk mengkomunikasikan keinginan dan perasaan (haus, lapar, kedinginan, kepanasan, emosional, kelelahan, kebosanan) disampaikan melalui tangisan. Jadi, jika tangisannya tidak Anda pedulikan, lama-lama dia akan bosan kerana kehendaknya diabaikan. Seharusnya, sebagai ibubapa haruslah belajar memahami dan mengerti bahasa isyaratnya.
8-24 Minggu
Setelah bayi pandai mengekspresikan dirinya melalui gerak tubuh, sianak akan mula bercakap dengan bahasa-bahasa yang mudah dan lucu didengari…”eh”, “ah”, “uh”, “oh” dan disusuli dengan konsonan “m”, “p”, “b”, “j” dan “k”. Pada usia 12 minggu, bayi sudah mulai bercakap “aaahhh”, “bahbah”, “gaagaa” dan pada usia 16 minggu, ia akan berupaya tertawa atau menjerit riang dan suka merungut atau merengek. Pada usia 24 minggu, sianak mulai berkata “ma”, “da”, “ba” dan sebagainya. Pada peringkat usia ini, sianak sudah mula menunjukkan tanda-tanda yang dia mampu fahami apa yang orang lain katakan padanya. Jika anda sedar, pada peringkat ini, sianak suka mengulangi bercakap apa yang didengari dari suaranya sendiri.
Tindakan yang patut dilakukan;
1. Untuk melatih anak berbicara, seorang anak perlu latihan mekanisme berbicara melalui latihan gerakan mulut, lidah, bibir. Sebenarnya, aktiviti menghisap, menjilat, menyemburkan gelembung dan mengunyah merupakan kemampuan yang diperlukan. Oleh sebab itu, latihlah anak Anda baik dengan permainan maupun dengan makanan.
2. Sering-seringlah menyanyikan lagu untuk anak Anda dengan lagu-lagu anak-anak yang sederhana dan lucu, secara berulang dengan penekanan pada rima dan pengucapannya. Menyanyilah dengan diselangi permainan-permainan yang bernada serta menarik. Jadi, luangkan lah waktu Anda untuk terlibat dalam kegiatan menarik seperti itu agar kemampuan bicara dan berbahasa anak anda akan lebih berkembang .
3. Salah satu cara seorang anak berkomunikasi di usia ini adalah melalui tertawa. Oleh sebab itu, luangkan masa bergurau dengannya, tertawa, membuat suara-suara dan ekspresi lucu agar kemampuan komunikasi dan interaksinya meningkat dan mendorong tumbuhnya kemampuan bahasa dan bicara.
4. Setiap bayi yang baru lahir, mereka akan belajar melalui pembiasaan atau pun pengulangan suatu pola, kegiatan, nama atau peristiwa. Melalui mekanisme ini Anda boleh mengenalkan kata-kata yang bermakna pada anak pada saat melakukan aktiviti rutin, seperti : pada waktu makan, Anda boleh katakan “nyam-nyam”
28 minggu – 1 tahun
Usia 28 minggu seorang anak mulai boleh mengucapkan “ba”, “da”, “ka” secara jelas sekali. Bahkan waktu menangis pun vokal suaranya sangat lantang dan dengan penuh intonasi. Pada usia 32 minggu, ia akan mampu mengulangi beberapa suku kata yang sebelumnya sudah mampu diucapkannya. Pada usia 48 minggu, seorang anak mulai mampu sedikit demi sedikit mengucapkan sepatah kata yang sarat dengan erti. Selain itu, ia mulai mengerti kata “tidak” dan mengikuti tonasi sederhana seperti “bye-bye” atau main “ciluk-baa”. Ia juga mulai bisa meniru bunyi binatang seperti “guk”, “kuk”, “cak” .
Tindakan yang patut dilakukan
1. Jadilah model yang baik untuk anak Anda terutama pada masa ini lah mereka mulai belajar meniru kata-kata yang didengarnya dan mengucapkannya kembali. Ucapkan kata-kata dan kalimat Anda secara perlahan, jelas dengan disertai tindakan (agar anak tahu maksudnya antara kata yang Anda ucapkan dengan tindakan yg sepatutnya dilakukan), dan jangan lupa disertakan dengan bahasa tubuh dan ekspresi wajah Anda.
2. Anak Anda akan belajar bicara dengan bahasa yang tidak jelas bagi Anda. Jadi, ini lah waktunya untuk Anda berdua (Anda dengan anak) saling belajar untuk bisa saling memahami keinginan dan maksud berdua. Jadikanlah kegiatan ini sebagai salah satu bentuk permainan yang menyenangkan agar anak Anda tidak patah semangat untuk terus mencuba mengucapkan secara jelas. Namun, jika Anda malas memperhatikan “suaranya”, apa yang dimaksudnya, dan tidak mengulangi suaranya, atau bahkan ekspresi wajah Anda membuat dirinya jadi enggan mencuba, maka anak Anda akan merasa bahawa “tidak mungkin baginya untuk mencuba mengekspresikan keinginan kerana orang dewasa tidak akan ada yang mahu mendengarkannya”.
3. Kadang-kadang, ikutilah sebutannya, namun, Anda juga perlu mengucapkan kata secara benar. Jika anak anda berjaya mengucapkan suatu suku kata atau kata dengan betul, berilah pujian yang disertai dengan pelukan, ciuman, tepuk tangan dan sampaikan padanya, “betapa pandainya dia”.
4. Jika mengucapkan sebuah kata, sertailah dengan penjelasan ertinya. Lakukan hal ini secara berterusan walaupun tidak semua perkataan dpt difahaminya. Penjelasan boleh dilakukan dengan menunjukkan gambar, gerakan, sikap tubuh atau pun ekspresi.
1 tahun – 18 bulan
Pada usia setahun, seorang anak akan mampu mengucapkan dua atau tiga patah kata yang punya makna. Sebenarnya, ia juga sudah mampu memahami sebuah objek sederhana yang diperlihatkan padanya. Pada usia 15 bulan, anak mulai mengucapkan dan meniru kata yang sederhana dan sering didengarnya untuk kemudian mengekspresikannya pada situasi yang tepat. Usia 18 bulan, ia sudah mampu menunjuk objek-objek yang dilihatnya di buku dan dijumpainya setiap hari. Selain itu ia juga mampu menghasilkan kurang lebih 10 kata yang bermakna.
Tindakan yang patut dilakukan
1. Kenalkan anak anda dengan berbagai macam suara, bunyi, seperti misalnya suara kereta, motor, kucing, anjing, dsb. Kenalkan pula pada suara-suara yang sering didengarnya sehari-hari, seperti pintu terbuka-tertutup, suara air, suara angin berdesir, kertas dirobek, benda jatuh, dsb.
2. Rajin-rajinlah membacakan buku-buku yang sangat sederhana namun sarat dengan cerita yang menarik untuk anak dan gambar serta warna yang “eye catching”. Tunjukkan objek-objek yang terlihat di buku, sebutkan namanya, jelaskan apa yang sedang dilakukannya, bagaimana jalan ceritanya. Minta lah padanya untuk mengulang nama yang Anda sebutkan, dan jangan lupa, berilah pujian jika ia berjaya mengingat dan mengulang nama yang Anda sebutkan.
3. Jika sedang bersamanya, sebutkan nama-nama benda, warna dan bentuk pada setiap objek yang dilihatnya.
4. Anda sudah boleh mengenalkan padanya angka dengan kegiatan seperti mengira benda-benda yang sedang dibuat permainan. Lakukan itu dalam suasana yang santai agar anak tidak merasa ada tekanan keharusan untuk menguasai kemampuan tersebut.
2 tahun – 3 tahun
Seorang anak mulai menguasai 200 – 300 kata dan senang bicara sendiri (monolog). Sekali waktu ia akan memperhatikan kata-kata yang baru didengarnya untuk dipelajari secara diam-diam. Mereka mulai mendengarkan pesan-pesan yang penuh makna, yang memerlukan perhatian dengan penuh minat dan perhatian. Perhatian mereka juga semakin luas dan semakin bervariasi. Mereka juga semakin lancar dalam bercakap-cakap, meski pengucapannya juga belum sempurna. Anak seusia ini juga semakin tertarik mendengarkan cerita yang lebih panjang dan kompleks. Jika diajak bercakap-cakap, mudah bagi mereka untuk loncat dari satu topik perbicaraan ke yang lainnya. Selain itu, mereka sudah mampu menggunakan kata sambung “sama”, misalnya “ani pergi ke pasar sama ibu”, untuk menggambarkan dan menyambung dua situasi yang berbeza. Pada usia ini mereka juga bisa menggunakan kata “aku”, “saya” “kamu” dengan baik dan benar. Dengan banyaknya kata-kata yang mereka fahami, mereka semakin memahi perbezaan antara yang terjadi di masa lalu, masa kini dan masa sekarang.
Tindakan yang patut dilakukan
1. Pada usia ini, anak Anda akan lebih senang bercakap-cakap dengan anak-anak seusianya dari pada dengan orang dewasa. Untuk melatih mereka berkomunikasi dengan baik ialah dengan hantar anak ke nursery yang ramai kanak-kanak, agar sianak mampu mengembangkan kemampuan komunikasi sekaligus sosialisasi. Meskipun demikian, bahasa dan kata-kata yang diucapkan masih bersifat egosentris, namun lama kelamaan akan lebih bersifat sosial seiring dengan perkembangan usia dan keluasan jaringan sosialnya.
2. Sering-seringlah menceritakan cerita menarik pada anak Anda, kerana sebenarnya cerita juga merupakan media atau sarana untuk mengekspresikan emosi, menamakan emosi yang disimpannya dalam hati, dan belajar berempati. Dari kegiatan ini pula anak Anda tidak hanya belajar berani mengekspresikan diri secara verbal tapi juga belajar perilaku sosial.
3. Ceritakan padanya cerita yang lebih kompleks dan kenalkan beberapa kata-kata baru sambil menerangkan ertinya. Lakukan ini secara terus menerus agar ia dapat mengingatinya dan mengenalinya dengan mudah ketika Anda mengulang cerita itu kembali di lain waktu.
3 –4 tahun
Anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah; hal ini juga menunjukkan adanya rasa percaya diri yang kuat dalam menggunakan kata-kata dan menguasai keadaan. Mereka mudah sekali mengenali kata-kata baru dan terus berlatih untuk menguasainya. Mereka menyedari, bahawa dengan kata-kata mereka boleh mengendalikan situasi seperti yang diinginkannya, bisa mempengaruhi orang lain, boleh mengajak teman-temannya atau ibunya. Mereka juga mulai mengenali konsep-konsep tentang kemungkinan, kesempatan, dengan “andaikan”, “mungkin”, “misalnya”, “kalau”. Perbendaharaan katanya makin banyak dan bervariasi seiring dengan peningkatan penggunaan kalimat yang tepat. Anak-anak itu juga makin sering bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu mereka, seperti “kenapa dia Ma ?”, “sedang apa dia Ma?”, “mahu ke mana ?”
Tindakan yang patut diambil
1. Hindari sikap menyatakan kesalahan pengucapan kata anak secara langsung, kerana itu akan membuatnya malu dan malah boleh mematahkan semangatnya untuk belajar dan berusaha. Anda boleh mengulangi kata-kata tersebut secara jelas seolah Anda menjelaskan apa yang dimaksudkannya. Dengan demikian, ia akan memahami kesalahannya tanpa merasa harus malu.
2. Pada usia ini, seorang anak sudah mula mengerti penjelasan sederhana. Oleh sebab itu, Anda boleh mencuba untuk ajaknya diskusi soal-soal yang sangat sederhana; dan tanyakan apa pendapatnya tentang persoalan itu. Dengan cara itu, Anda melatih cara dan proses penyelesaian masalah pada anak Anda setahap demi setahap. Hasil dari tukar pendapat itu sebenarnya juga mempertinggikan self-esteem anak kerana ia merasa pendapatnya didengarkan oleh orang dewasa.
3. Mulailah mengeluarkan kalimat yang panjang dan kompleks, agar ia mulai belajar meningkatkan kemampuannya dalam memahami kalimat. Untuk mengetahui apakah ia memahami atau tidak, Anda boleh melihat respon dan reaksinya; jika ia melakukan apa yang Anda inginkan, dapat diertikan ia cukup mengerti kalimat Anda.
4. Anak-anak sangat menyukai kegiatan berbisik kerana hal itu permainan mengasikkan buat mereka sebagai salah satu cara mengekspresikan perasaan, dan ingin tahu.
5. Pakailah cerita-cerita dongeng dan fantasi yang sebenarnya mencerminkan dunia anak kita dan memakainya sebagai suatu cara untuk mengajar banyak hal tanpa menyinggung perasaannya. Dengan mendongeng, Anda mengenalkan padanya konsep-konsep tentang moral, nilai-nilai, sikap yang baik dan jahat, keadilan, kebajikan dan pesan-pesan moral lainnya. Jadikanlah saat-saat bersama anak Anda sebagai masa yang menyenangkan, ceria, santai dan segar. Buatlah ini menjadi kebiasaan di waktu-waktu tertentu, seperti sebelum tidur atau di waktu siang hari.
No comments:
Post a Comment